Jumat, 02 Januari 2009

Yahudi-Iran: Berita Imigrasi ke Israel itu Dusta


sekolah Yahudi di ShirazPada 25 Desember 2007, kantor berita Reuters, yang mengutip seorang pejabat imigrasi Israel dan seorang pengurus Jewish Agency yang keduanya anonim, melaporkan 40 orang Yahudi-Iran secara rahasia berimigrasi ke Israel. Sebuah jumlah imigran Yahudi asal Iran yang dipandang terbesar pada tahun-tahun belakangan.

Demi alasan keamanan, tidak ada penjelasan lebih detail mengenai bagaimana mereka meninggalkan Iran dan di mana melakukan transit.

Setiap imigran dilaporkan mendapatkan donasi sebesar 10 ribu dolar AS, yang dikumpulkan oleh sebuah asosiasi Kristen Evangelis dan Yahudi, yang memang kerap mendukung imigrasi banyak Yahudi ke Israel.

Namun, pada 26 Desember 2007, berita tersebut segera dibantah wakil-wakil komunitas Yahudi di Iran. Mereka menyatakan bahwa Yahudi-Iran tidak pernah memutuskan untuk beremigrasi, karena standar hidup layak yang mereka nikmati sebagai kaum minoritas di Iran dan akar-akar budaya mereka sebagai orang Iran.

Dalam sebuah komunike yang dibacakan oleh para pemimpin Yahudi di Iran, Maurice Mo’atamad dan Ciamak Morsathegh, mereka menyatakan bahwa berita mengenai kedatangan sejumlah Yahudi-Iran ke Israel sebagai sebuah dusta belaka.

Sementara itu, Presiden Tehran’s Jewish Community, Mareh-Sadegh, mengatakan, “Propaganda masif yang dilancarkan oleh musuh-musuh bangsa Iran tidak akan pernah memengaruhi Yahudi-Iran karena akar sejarah, budaya, dan kebangsaan kami adalah Iran.”

“Seperti yang pernah kami nyatakan sebelumnya, upaya-upaya kekanak-kanakan untuk membujuk kami dan penyebaran dusta oleh elemen-elemen Zionis-Imperialis anti-Iran tidak akan pernah mengubah hubungan yang kuat antara Yahudi-Iran dengan bangsa Iran dan pemerintahan Republik Islam,” tambahnya.

Seraya menekankan loyalitas mereka kepada Republik Islam, para pemimpin Yahudi tersebut, dalam komunike mereka, menulis, “Kami adalah Yahudi-Iran, yang selalu menjadi orang Iran, dan akan selalu menjadi orang Iran. Kami siap mengorbankan apa pun demi tanah air kami. Terlepas dari propaganda pihak asing, kami akan tetap hidup di tanah kelahiran kami.”

Sejak Revolusi Iran 1979, Yahudi-Iran tetap mempertahankan kesetiaan mereka kepada pemerintahan Islam dan mendukung kebijakan-kebijakan anti-Zionisnya. Komunitas Yahudi di Iran kini mencapai jumlah 30 ribu jiwa, suatu komunitas Yahudi terbesar di Timur Tengah. Mereka terkonsentrasi di kota-kota besar, seperti Tehran, Isfahan, dan Shiraz.

Pemerintah Republik Islam Iran sejak awal menegaskan kepada dunia internasional bahwa kebijakan anti-Zionisnya harus dibedakan dengan perlakuan terhadap komunitas Yahudi di Iran. Kaum minoritas di Iran, seperti Yahudi dan Kristen, menikmati toleransi dan kebebasan beragama di Iran. Bahkan, mereka mempunyai perwakilan khusus di parlemen Iran.[irm/reuters, ynet]

Tidak ada komentar: