Sayyidina Ali adalah sepupu sekaligus menantu Rasulullah Muhammad Saw. Ia seorang yang sangat pandai dan taat beribadah. Kecerdasan Ali didapatkan dari Nabi Muhammad Saw, sesuai dengan sabda Beliau, “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya”.Sepeninggal Rasulullah, banyak orang yang menguji kebenaran Islam melalui pertanyaan-pertanyaan sulit, bahkan ada pula yang ingin merendahkan Nabi Muhammad Saaw. Dari sekian sahabat Nabi, hanya Ali yang mampu menjawab pertanyaan tersebut.Diriwayatkan dari Musa bin Ja'far, dari ayahnya Ja’far as-Shadiq, dari ayah-ayah mereka, dan dari al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, bahwa seorang Yahudi dari negeri Syam yang pernah membaca kitab Taurat, Zabur, Injil, dan kitab-kitab para nabi as. serta banyak mengetahui alasan-alasan mereka.Ia datang ke sebuah majlis sahabat Rasulullah Saaw, dan di antara mereka ada Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, dan Abu Ma'bad al-Juhani.Maka si Yahudi pun menantang para sahabat yang ada dalam majlis tersebut dengan berkata, “Apakah kalian akan menjawab pertanyaan-pertanyaanku ini?””Aku yang akan menjawabnya,” jawab Sayyidina Ali mantap. ”Sampaikanlah pertanyaanmu.”Yahudi berkata, "Lihatlah Nabi Yusuf as. Dia menyimpan kesengsaraan yang sangat. Yusuf dimasukkan ke dalam penjara demi menghindari kemaksiatan, dan kemudian dilemparkan ke dalam lubang (sumur) yang gelap seorang diri.”Ali menjawab, "Ya, ucapan Anda itu benar. Namun Nabi kami Muhammad Saaw menyimpan kesengsaraan yang lebih, dibandingkan Nabi Yusuf as. Ia dijauhkan dari keluarga dan sahabat dekatnya. Beliau meninggalkan keluarga, anak, dan hartanya untuk berhijrah (berpindah) dari bumi Baitullah (Ka'bah) di kota Mekkah, menuju kota Madinah. Ketika Allah Swt melihat kesedihan dan perasaan pilu Beliau, Allah Swt memperlihatkan kepadanya sebuah mimpi yang menyamai mimpinya Yusuf, dan Allah membuktikan kebenaran mimpinya kepada seluruh alam raya yang dikenal dengan istilah Futuh Makkah (Pembebasan kota Makkah dari kekuasaan kaum kafir Quraisy Makkah), sekaligus haji perpisahan. Allah berfirman, "Sungguh Allah telah membuktikan kepada Rasul-Nya (Muhammad Saaw) akan mimpinya yang benar. Kalian pasti akan masuk Masjidil Haram dengan kehendak Allah dalam keadaan aman dan kepala tercukur. Janganlah kalian takut.""Meskipun Yusuf as ditahan dalam penjara, maka Rasulullah Saaw terpenjara di Syi'ib (lembahnya Abu Thalib) pamannya sendiri, selama tiga tahun. Beliau dijauhkan dari keluarga dan kerabatnya. Kemudian Allah Swt membebaskan Muahammad Saaw dengan memperdaya orang-orang kafir Quraisy. Allah Swt mengutus rayap untuk memakan surat perjanjian yang ditempelkan di dinding Ka'bah. Kalau Yusuf as dilemparkan ke dalam lubang sumur yang gelap oleh saudara-saudaranya, maka Muhammad Saaw telah menyembunyikan dirinya di dalam gua Tsur karena ulah musuhnya. Sampai-sampai beliau berkata kepada sahabatnya, "Janganlah bersedih hati. Sesungguhnya Allah bersama kita." Allah Swt pun memujinya dalam Al-Qur'an Al-Karim.
Senin, 24 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar